Sabtu, 15 Oktober 2016

Merasakan dan Melihat Hal Gaib

Namaku Seni dan sejak aku lahir memang diberi anugerah untuk bisa merasakan dan melihat hal gaib. Sampai akhirnya aku pun memperdalamnya, awalnya memang menarik namun lama kelamaan menjadi sangat menggangguku. Sampai akhirnya aku lebih pilih untuk menutupnya dari pada membuka mata batinku dan menjadi orang normal seperti yang lainnya.

Aku tergabung dalam sebuah anggota club motor dan bisa dibilang aku orang yang cukup berpengaruh disana, hari itu aku harus menghadiri rapat anggota di tangerang. Perjalanan saat itu lumayan lancar sampai akhirnya aku tiba di kantor pengurus dan mulai rapat. Sekitar jam 11 malam, rapat pun selesai dan malam itu aku menginap dirumah temanku.

Rumah temanku berbentuk ruko dengan 2 lantai, aku memarkirkan motorku dilantai bawah. Dilantai itu hanya ada beberapa kursi, dan meja jualan yang masih kosong. Tiba-tiba pacarku menelpon, sambil membereskan barang-barang bawaanku itu aku mengangkat telepon. Aku berbincang cukup lama dan aku pun beranjak ke atas. Aku dan temanku mengobrol lagi sampai matapun mengantuk, dan sebelum tidur aku memutuskan untuk mandi dulu.

Perlengkapan mandiku tertinggal di lantai bawah, aku pun turun untuk mengambilnya dan sampai dibawah aku melihat ada yang duduk diruangan itu. Seorang wanita dengan memakai kaos putih yang lusuh, rambutnya sebahu dan poni rambut depannya menutupi wajahnya, yang aku rasakan saat itu adalah bahwa wanita itu manusia, tapi mata batinku kan sudah aku tutup.

Aku bergegas mengambil barang-barangku tanpa memperhatikan wanita itu. Aku langsung beranjak ke lantai atas dan tiba-tiba saja suara hape berbunyi. Aku merogoh saku dan memeriksa ternyata tidak ada, dan aku melihat lagi ke lantai bawah ternyata hape ku tertinggal di meja. Akhirnya aku pun kembali ke lantai bawah dan untungnya sosok wanita itu sudah tidak ada, aku mengambil hape ku dan segera bergegas ke lantai atas.

Namun tiba-tiba entah kenapa bulu kuduk mendadak berdiri semua. Saat aku tengok ke arah belakang, sosok wanita itu sudah berdiri tepat dibelakangku. Tanpa banyak berbicara apa-apa, aku langsung berlari ke lantai atas. Karena penasaran, aku pun bertanya kepada temanku apakah dia sering melihat hal-hal aneh di ruko ini.

Katanya memang dia sering melihat penampakan wanita, namun setelah dibersihkan sosok wanita itu sudah tidak lagi muncul. Kalo memang sudah diusir kenapa wanita itu masih bisa kulihat, aku coba berkonsentrasi untuk menutup mata batinku lagi. Esoknya setelah kegiatanku selesai jam 7 malam akhirnya aku pulang dengan motorku menuju bandung, melalui jalan tikus yang nantinya tembus ke daerah purwakarta.

Ditengah perjalanan tiba-tiba saja hujanpun turun sangat deras. Saat itu aku tidak sempat untuk menghindar, karena hujan turun secara tiba-tiba dan hasilnya pakaianku basah. Hampir beberapa kilometer aku melaju dengan basah kuyup dan sampai akhirnya aku menemukan satu jalan yang lurus. Hujan pun mulai reda, badanku mulai bergetar karena kedinginan. Di kiri dan kanan sepanjang jalan ini sama sekali tidak ada rumah warga ataupun warung.

Terpaksa aku masih harus melanjutkan perjalananku lagi sampai tiba-tiba saja ada sebuah motor yang tiba-tiba saja mengebut. Aku pun terpancing dan berusaha mengejarnya, motor itupun masih melaju dan berada jauh didepanku sangat cepat sekali. Sampai akhirnya berbelok ke arah kanan dan menghilang dari pandanganku.

Aku pun berniat mengikuti untuk membelokan motorku ke arah kanan. Tapi, disana sama sekali tidak ada belokan dan hanya ada sebuah parit yang gelap. Mata batinku bocor lagi, aku melajukan motorku lagi sambil berkonsentrasi menutup mata batin. Seketika saja diperjalanan itu nampak sangat ramai sekali, mobil, truk besar, dan motor tiba-tiba saja lewat didepanku.

Tapi yang aku lihat adalah truk yang tiba-tiba saja tabrakan dan motor yang terlindas lalu mobil yang tertabrak. Orang-orang yang kecelakaan dan semua kecelakaan yang ada di jalan itu bisa aku lihat. Aku menambah laju kecepatan motorku sampai suasana itupun menghilang, kakiku mulai membeku dan badanku mulai bergetar.

Aku berpikir untuk berhenti ditempat yang ada api unggun untuk menghangatkan badanku dan sekalian juga untuk menenangkan pikiranku. Tak lama disatu jalan yang banyak truk terparkir aku menemukan warung-warung dan beberapa diantaranya ada yang membuat api unggun. Sampai akhirnya aku berhenti disalah satu warung yang api unggun nya cukup besar.

Aku memarkirkan motor dan mulai duduk di dekat api unggun itu. Seorang wanita menyambutku, dan aku pun memesan kopi hitam kepadanya. Kakiku mulai terasa hangat, dan tak lama kopi hitamku pun datang lalu aku mengambilnya dan menaruhnya. Wanita itu pun duduk tak jauh dari sebelahku, dia terus memperhatikanku dan aku pun agak heran.

Wanita itu jelas tidak terlalu tua, masih muda sambil memakai kaos putih kusam dan di kaosnya ada tulisan-tulisan yang tidak jelas. Serta celana rok coklat yang sampai mata kaki, semuanya nampak biasa saja. Dia duduk sambil tersenyum memperhatikanku, lalu aku pun bertanya kepada wanita itu dan wanita itu pun menjawab.

“Apa saya boleh minta kopi hitamnya?”.

“Kenapa dia minta kopi hitam kepadaku, kan dia pemilik warung” ujarku dalam hati. namun tidak lama kemudian dia seperti tau apa yang ada didalam hati saya.

“Saya mau minta kopi hitam punya kamu”.

Dari sana aku sudah mulai merasa ada hal yang tidak beres, aku segera memakai sepatuku.

“Mau kemana? kenapa terburu-buru”.

Ini jelas sekali bukan manusia, apa mungkin mata batinku bocor lagi. Sampai akhirnya aku pun coba untuk membuka mata batinku dan ketika aku lihat wajahnya. Matanya berubah menjadi warna coklat dan dia pun menyeringai, semua giginya bertaring dan wanita itu menertawaiku. Segera aku langsung menaiki motorku dan pergi dari tempat itu.

Disepanjang jalan terdengar suara-suara bisikan gaib yang terus memanggilku. Aku lupa menutup mata batinku, disepanjang jalan terlihat semua sosok yang menyeramkan, aku coba tidak memperdulikannya dan terus menancap gas motorku dan akhirnya aku sampai dijalan yang cukup ramai. Aku sampai di sebuah minimarket lalu membeli minuman dan mencuci mukaku. Sambil aku tutup lagi mata batinku, dan entah kenapa mata batinku bisa muncul seperti itu lalu setelah itu aku pun pulang.

Selama perjalanan pulang jalanan lancar hingga aku pun sampai di rumah. Setelah kejadian itu, aku semakin berhati-hati jika pergi keluar kota dengan motor apalagi jika melewati hutan. Namun sepertinya sosok wanita yang aku temui dijalan itu sama dengan sosok wanita yang aku temui pertama kali dirumah temanku itu.