Sabtu, 15 Oktober 2016

Rena Sahabatku Tersayang

Assalamualaikum, ini adalah kisah sahabatku. Tapi aku hanya ingin mengenang kematian temanku Rena namanya. Ini adalah cerita yang tidak akan membuatmu takut pergi ke kamar mandi. Baiklah kita akan mulai. Bismillah. Pada hari itu ada lomba menulis lirik lagu di sekolahan ku, semua dibagi menjadi 2 kelompok. Aku bersama Rena, Gendis bersama Tasya, dan lain-lain. “Ren kita mau nulis lagu apa?” Tanyaku.

“Kita akan nulis lagu yang berjudul Fur Elisa” jawab Rena. “oke” lanjutku. Lagu kami sudah jadi, para teman-teman pun juga sudah jadi. “Saat nya pemilihan pemenang” kata bu Lisa kepala sekolah. “Kumpul lagu-lagu kalian dimeja ini” kata bu Lisa lagi. kami mengumpulkan lagu yang dibuat. Setelah berapa menit, sudah di tentukan pemenangnya.

“Ya pemenang juara 3 dari kelas 12 Angga dan Arka dengan lagu berjudul karunia Tuhan” ucap bu Lisa, “pemenang juara 2 dari kelas 10 Gendis dan Tasya dengan judul lagu pantang menyerah”. ucap bu Lisa “Juara 1 adalah Kurnia dan Rena dengan judul lagu fur elisa” kata bu Lisa. *Teng, bel berbunyi tandanya istirahat tiba. Tiba-tiba ada yang menusuk Rena dari belakang. Rena kesakitan langsung tak sadarkan diri.

Aku meminta tolong, dan akhirnya guru datang dan memeriksa Rena. “Rena sudah berada di dekat Tuhan” kata bu mita guru kelas kami. “Apa?” kataku sambil menangis. Lalu semua siswa di pulangkan. “Tante Rita. Anak tante sudah dipanggil Tuhan” kata ku kepada ibu Rena. “Apa!!!” kata ibu Rena “Tidak, tidak rena masih sekolah, dia lombakan? iya kan?” kata ibu Rena tidak percaya.

“Iya tan, iya” kataku. “Renaaa” teriak ibu Rena. Tiba-tiba angin menjadi kencang. Aku dan Tante Rita (ibu Rena) mendengar nyanyian yang berjudul Fur Elisa. “Itukan suara Rena” kataku. Lalu aku pulang aku terus menangis. Jam sudah menunjukkan pukul 23.30 WIB. Aku tidur. Aku merasa ada orang yang membisikkan sesuatu di telingaku. “Kurnia tolong bebaskan aku dari alam ini tolonglah, please”. Bisikan itulah yang membuatku kaget. Itu jelas banget suara Rena. Keesokan harinya aku memanggil orang pintar. Orang pintar kata bahwa arwah Rena belum tenang dan sekarang orang pintar itu sudah menenangkan arwah Rena.