Sabtu, 15 Oktober 2016

Si Dia Ikut Absen

Ini cerita ke tigaku masih di tempat yang sama di tempat kerjaku dulu sebelum aku menikah. Aku bekerja di tempat itu setahun lamanya. Selama itu aku selalu datang di pagi hari saat semua temanku masih terlelap tidur di kamar masing masing, aku sudah berada di kantor. Membersihkan dan memulai kerjaku di depan layar komputer. Ya, aku seorang admin tapi pekerjaanku merangkap semuanya karena kebetulan aku pegawai yang serba bisa.

Terkadang aku menggantikan di kasir toko, terkadang pramuniaga, diluar pekerjaan ku sebagai admin di kantor. Aku bekerja full dari pukul 7 pagi sampai 9 malam. Pagi itu seperti biasa setelah absen aku akan langsung masuk ke dalam kantor. Menyalakan komputer ku dan memutar musik kesukaanku. Aku memulai hariku dengan membersihkan dalam dan luar kantor lalu menuju ke dapur untuk sarapan pagi.

Setelah sarapan dan bercakap cakap sebentar dengan ibu yang biasa masak di tempatku bekerja aku kembali berjalan menuju kantor. Sekilas kulihat suasana masih sepi, hanya beberapa temanku bersiap siap untuk naik ke toko. Akupun masuk ke dalam kantorku sambil menunggu temanku datang aku memulai pekerjaanku seperti biasa membuka pembukuan hutang piutang yang ada.

Kebetulan meja kerjaku menghadap keluar yang bisa melihat lalu lalang orang yang ingin absen atau ke toko. Oh iya, absen di tempatku bekerja menggunakan sistem finger scan yang akan berbunyi jika cocok dengan jari para pegawainya. Kulihat lagi keluar tetap sama sepi dan gelap karena tempatku memang tempat tertutup sedikit di bawah tanah. Lalu sekilas kudengar scanner absen berbunyi “silahkan coba lagi” yang artinya jari itu tak sesuai dengan pegawai yang ada.

Aku berpikir mungkin salah satu temanku yang gagal absen tapi kutunggu tak kudengar lagi suara mesin itu. Seharusnya temanku itu akan mencoba absen lagi. Lalu akupun menengok ke mesin itu yang berada di sebelah pintu kantor ternyata tak ada orang. Akupun diam dan kembali bekerja. Tak lama kemudian seorang temanku yang lain sebut saja rizky terlihat akan absen aku pun bertanya.

Aku : mas, barusan siapa yang absen?.
Rizky : gak ada, cuma aku yang absen yang lain sudah ke toko.
Aku : barusan ada kok, tadi ada yang baru naik gak?.
Rizky : gak ada juga, saya dari tadi kan di depan dapur tapi gak lihat ada orang naik.
Aku : oh ya sudah.

Dari depan dapur memang pasti terlihat siapa yang akan naik turun ke toko dan yang akan absen. Setelah tau begitu akupun hanya diam dan menceritakan kejadian ini pada istri bossku dan teman-temanku di kantor. Menurut rumor yang beredar memang di tempatku bekerja itu ada penunggunya.