Sabtu, 15 Oktober 2016

Sumur Keramat di Kampungku

Hai perkenalkan namaku Rey oke langsung aja. Saat perjalanan menuju kampung halamanku aku sangat merasa senang karna ingin kerumah pa’deku ia baru pulang dari Brunei Darussalam. Sesampainya disana aku melewati kuburan mbah buyutku sekarang yang keadaannya sudah tidak terlihat (maksudnya nisannya sudah tak terlihat). Sehingga hanya tanah, sesampainya di sana aku di suruh memilih kamar.

Aku pilih kamar yang dekat dengan arah dapur dan sumur. Setelah semuanya sudah siap aku melihat kearah jendela tiba-tiba ada orang sedang berjalan menuju kebun coklat milik pa’de samar-samar aku lihat orang itu bertubuh tinggi dan memakai jubah hitam. Tapi aku tetap berfikir positif mungkin hanya samar-samar saja ujarku dalam hati aku pun ke arah teras.

Aku melihat adik sepupuku seperti orang ketakutan sekaligus ling-lung “kenapa kamu dek?” ucapku “mba Rey kok ada orang disitu lagi nagapain ya” ucapnya soalnya ia masih berumur 3 tahun “mana?” ucapku “itu loh” ucapnya “mba dwi aku takut, dia lihatin aku” ucapnya ketakutan ” ya sudah sekarang kamu masuk ya” ucapku setelah masuk aku nanya ke bule ku (sebutan tante) “le kok di sana tadi si kira katanya lihat orang gede terus apa lagi ya tau deh” ucapku.

“Ya memang banyak banget itu misteri disana tapi saking banyaknya cerita dan misteri sumur yang di belakang tau kan?” katanya sungguh-sungguh “iya tau” ucapku singkat, “nah disana dulu katanya itu ada orang bunuh diri dengan cara masuk ke dalam sumur keramat itu. Ada lagi perempuan lagi ambil air di situ terus ada yang dorong nah yang dorong itu tidak senang kalau dia itu masih hidup, akhirnya di dorong ke sumur itu. Semenjak saat itu aku tidak mau lagi ke sumur keramat itu dan sampai sekarang sumur itu masih menjadi misteri buatku.