Sabtu, 15 Oktober 2016

Tukang Cukur Rambut

Sore itu alex baru saja pulang dari pekerjaannya, dia bekerja sebagai karyawan di toko roti sedangkan kedua orang tuanya bekerja serabutan, ketika sedang berjalan dia melihat tempat cukur rambut pria yang tidak jauh dari tempatnya bekerja, dia berpikir bahwa rambutnya sudah gondrong dan sudah seharusnya untuk dicukur. Lagipula pangkas rambut pria itu terlihat begitu bersih dan nyaman, akhirnya dia pun memutuskan untuk mencukur rambutnya disana.

Setelah sampai, lalu dia masuk dan berkata “tolong rapikan sedikit rambut saya jangan terlalu pendek”. Tukang cukur itu menoleh dan hanya tersenyum tanpa menjawab lalu alexpun duduk menunggu giliran, sesekali dia melihat wajah tukang cukur itu, dingin. Ya, wajah yang dingin dengan senyuman yang khas. Tapi diapun tidak terlalu memikirkan tukang cukur itu dan lanjut melihat-lihat majalah.

Tiba gilirannya, tukang cukur itu berkata “oh ini hanya perlu dirapikan sedikit, tidak akan memakan waktu lama” ucapnya sambil menatap dengan tatapan yang tajam. Alexpun hanya tersenyum dan mengiyakannya, tiba-tiba semua lampu mati, alex tidak bisa melihat apa-apa, pandangannya gelap, lalu terdengar suara “kreek.. srekk.. krekk.. srrekk” dari arah belakang, alexpun panik, dia mencoba berteriak namun ternyata seperti ada yang melukai kakinya.

“akh, perih apa yang sedang terjadi hentikaan” ucapnya sambil mengerang kesakitan. Suaranyapun perlahan hilang dan semakin hilang, hanya tinggal rasa sakit yang ia rasakan dalam kegelapan. Tiba-tiba lampu menyala lagi dan pemandangan sudah berubah total. Ini bukan lagi tempat cukur, ini seperti tempat pemotongan daging. Alex melihat sekeliling ruangan sudah dipenuhi dengan daging busuk, darah kental mengalir, kulit-kulit yang berceceran.

“Kenapa ini” ucapnya sambil kesakitan, lalu datang seorang pria sambil membawa pisau daging dan berkata “senang sekali aku bisa bertemu denganmu, kau tau, mereka yang sudah mencukur rambutnya disini tidak akan pernah kembali lagi, mereka sudah kupenggal dan aku meletakan sisa tubuh mereka disini, seperti yang kau lihat” ucapnya sambil tersenyum sinis.

“Tapi kau tidak bisa melakukannya padaku, aku bukanlah orang tepat”.
“Jangan basa basi, siapapun itu harus jadi korbanku, sekarang bersiaplah untuk” srekk, tukang cukur itu memenggal kepala alex.

Tiba-tiba alex terbangun. “Oh, ternyata barusan aku ketiduran dan bermimpi buruk, aduh lapar sekali perutku, oh iya aku kan punya makanan yang masih kutaruh dilemariku” ucapnya sambil mengambil potongan tubuh si pencukur rambut itu.